1 Followers
26 Following
HubbardOdonnell4

HubbardOdonnell4

Cara Merawat Bayi Baru Lahir bagi Moms Baru

Merawat bayi baru lahir memang susah-susah gampang. Tapi Moms tak perlu khawatir karena perawatan dasar bayi baru lahir dapat dipelajari. Yuk, simak bagaimana merawat hari-hari pertama Si Kecil di rumah.

Lahirnya Si Kecil tentu membahagiakan bagi Moms dan Dads sekeluarga. Sebagai orangtua baru, pastinya Moms ingin dapat merawat dengan baik. Meski begitu, merawat bayi baru lahir tidaklah segampang yang diduga. Akan tetapi, hal itu dapat dipelajari sehingga Moms terampil merawat Si Kecil. Berikut beberapa tips mengenai perawatan dasar bayi baru lahir bagi Moms baru.

Pastikan Si Kecil tidur terlentang
Umumnya, bayi baru lahir masih sering tidur. Bahkan, tidur bayi dalam sehari bila dihitung bisa total 20 jam. Memang variatif, kadang tidur bayi hanya beberapa puluh menit, ada pula yang sampai hitungan berjam-jam lamanya. Popok bayi baru lahir hal yang perlu diperhatikan:

Perhatikan suhu ruangan kamar, tidak terlalu dingin atau panas. Suasana kamar yang sejuk membuat bayi merasa nyaman.
Pastikan kamar berventilasi cukup, memiliki sirkulasi udara bagus dan mendapat pencahayaan yang baik.
Pilih alas tidur bayi yang rata, namun tak terlalu lembut.
Hindari benda-benda yang bisa menutupi kepala Si Kecil.
Pastikan posisi tidur bayi terlentang untuk menghindari SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau sindrom kematian mendadak pada bayi yang salah penyebabnya adalah pernapasan yang terhalang .
Merawat tali pusat
Tidak jarang tali pusat tidak langsung terputus dari Si Kecil yang baru lahir. Sembari menunggu tali pusat lepas dengan sendirinya, Moms dan Dads harus merawat tali pusat dengan baik. Tali pusat harus dijaga kebersihannya karena bila tidak, bisa berisiko menjadi rumah kuman dan memicu infeksi pada Si Kecil.

Berikut hal yang perlu diperhatikan dalam merawat tali pusat:

Cuci tangan terlebih dahulu sebelum Moms merawat tali pusat Si Kecil.
https://merries.co.id/community-parenting/kesehatan/cara-tepat-mengatasi-ruam-popok-pada-bayi mengoleskan sesuatu atau apapun pada tali pusat. Selain itu, tak perlu mengompres tali pusat dengan kain kasa yang mengandung cairan antiseptik.
Tali pusat tak perlu ditutup dengan kain kasa. Hindari pula tali pusat tertutup oleh popok maupun gurita.
Pastikan agar tali pusat tidak terkena cairan atau menjadi basah. Hindari juga tali pusat dari air pipis atau kotoran lunak Si Kecil.
Lekas cuci bersih bila tali pusat kotor. Gunakan air yang bersih dan sabun. Kemudian, Moms keringkan dengan kain bersih. Moms biarkan saja tali pusat ini terlepas sendiri. Biasanya tali pusat akan putus dengan sendirinya 7-14 hari setelah bayi lahir. Bila terdapat gejala infeksi, misalnya ada tanda kemerahan dan atau bengkak pada pusat atau area kulit di sekitarnya, muncul bau busuk dan tampak bernanah, segera berkonsultasi dengan dokter.
Memandikan bayi
Begitu lahir, Si Kecil belum perlu dimandikan. Ia masih memiliki lapisan pelindung yang tampak seperti lemak berwarna keputihan. Lapisan ini berfungsi untuk menjaga suhu Si Kecil. Berikut hal yang perlu diperhatikan Moms:

Setelah 6 jam, Si Kecil dapat dilap, bukan dimandikan. Pastikan menggunakan air hangat saja.
Sebelum tali pusat lepas, Si Kecil dapat dimandikan dengan kain lap hangat.
Setelah tali pusat lepas, Si Kecil dapat dimandikan dengan menggunakan bak mandi khusus bayi. Perhatikan jangan sampai kepala bayi terendam dalam air.
Pastikan air terasa hangat. Moms bisa memeriksanya terlebih dahulu dengan tangan Moms. Gunakan sabun dan sampo khusus bayi.
Hindari memandikan Si Kecil persis setelah bayi makan atau diberi susu. Karena bila tidak sengaja tertekan, bayi bisa muntah. Moms bisa menunggu 30 menit dulu agar makanan atau susu dicerna oleh bayi sebelum memandikannya.
Saat melakukan perawatan kulit bayi, hindari penggunaan bedak tabur. Partikel bedak tabur yang kecil bisa terhisap secara tidak sengaja oleh bayi. Partikel ini bisa menghalangi pernapasan Si Kecil sehingga bisa menyebabkan kematian.
Membersihkan mata, telinga dan hidung
Kemampuan melihat bayi baru lahir masih sangat terbatas, yaitu hanya sekitar 20-30 cm. Selain itu, penglihatan Si Kecil masih sensitif terhadap cahaya terang. Hingga usianya beberapa bulan ke depan, kedua bola matanya tampak tidak sejajar atau seperti juling. Pada sebagian bayi, terkadang bola matanya bergerak-gerak cepat ke arah kiri dan kanan, terutama ketika akan tidur. Tapi Moms tak perlu khawatir karena hal tersebut normal-normal saja. Sebab, otot-otot penggerak bola mata sedan dalam masa perkembangan. Berikut hal yang perlu diperhatikan:

Bersihkan mata menggunakan kapas bersih yang dibasahi dengan air hangat. Bersihkan mulai dari arah hidung ke luar.
Bila Moms melihat ada tanda-tanda infeksi pada mata seperti bengkak, merah, atau bahkan mengeluarkan nanah, segera periksa Si Kecil ke dokter.
Bagaimana dengan telinga? Perlu kita tahu, fungsi pendengaran bayi telah cukup matang pada bulan pertama. Si Kecil akan lebih mengenal suara ibunya, dibandingkan orang-orang lain di sekitarnya. Bayi juga sering tampak terkejut bila tiba-tiba mendengar suara keras. Hal yang perlu diperhatikan:

Moms tak perlu membersihkan kotoran telinga secara rutin, sebab, kotoran itu akan keluar dengan sendirinya. Bila Moms masih khawatir, moms cukup memeriksa telinga bayi dengan cara menarik sedikit lubang telinganya, Moms bisa melap kotoran dari luar jika ada kotoran yang terlihat.
Demikian pula dengan lubang hidung Si Kecil. Moms tak perlu membersihkan secara khusus. Akan tetapi, cukup lap hidungnya saat mandi dari luar tanpa menusuk dalam hidung Si Kecil.
Memilih pakaian bayi
Berikut yang perlu diperhatikan Moms:

Pilihlah pakaian bayi yang berbahan lembut, menyerap air serta tak kaku. Si Kecil hanya perlu menggunakan atasan, popok atau celana, selimut serta topi jika kedinginan.
Hindari membedong karena dapat membatasi gerak bayi.
Moms juga tak disarankan bayi untuk terus-menerus memakai sarung tangan atau kaos kaki. Kenapa? Karena pada area tangan dan kaki ada indera peraba sebagai alat untuk belajar pada bayi. Biarkan Si Kecil menyentuh benda-benda sekitarnya untuk melatih kemampuan motorik halus Si Kecil. Hal ini bisa membantu Si Kecil mulai mengenal dan sensitif terhadap berbagai tekstur permukaan.
Hindari bayi menggunakan gurita karena dikhawatirkan mengganggu proses pernapasan.
Pola pipis dan buang kotoran
Umumnya, bayi akan pipis dalam waktu 24 jam pertama. Kemudian, ia akan buang air besar (BAB) paling telat dalam 48 jam pertama. Bila hal ini tidak terjadi, Moms perlu memeriksakan Si Kecil lebih lanjut. Berikut hal yang perlu Moms perhatikan:

Setelah dua hari pertama, Si Kecil akan pipis sekitar 5-6 kali per hari dan BAB sekitar 3-4 kali per hari.
Warna air pipis yang baik adalah jernih dan tak berwarna pekat. Sementara, warna kotoran lunak akan berubah dari hitam pekat menjadi hijau dan akhirnya berwarna kekuningan pada sekitar usia 5 hari
Bila tidak ada perubahan warna kotoran, harus dilakukan evaluasi kecukupan asupan ASI.
Bila Moms mendapati darah pada kemaluan bayi perempuan saat awal-awal kelahiran, maka tak perlu cemas. Kondisi ini dikarenakan Si Kecil masih dipengaruhi hormon Moms. Hal ini masih terbilang normal.
Pilih popok bayi yang memiliki daya serap yang baik agar kulit bayi bisa terus terjaga kering untuk menghindari ruam popok. Moms juga bisa memilih Merries NB24, karena popok Merries NB24 telah didesain khusus untuk bayi yang baru lahir. Tipe perekat pada popok dapat Moms sesuaikan berkali-kali untuk memastikan kenyamanan bayi. Alarm penanda pipis pada popok Merries juga akan memudahkan Moms untuk memastikan kondisi popok tetap kering.
Membersihkan kemaluan bayi
Berikut yang perlu diperhatikan Moms:

Bersihkan kemaluan Si Kecil dari bagian depan ke belakang, dengan bagian bokong dibersihkan paling terakhir. Gunakan kapas yang sudah dibasahi air bersih atau dengan handuk basah.
Ganti popok Si Kecil secara rutin bila sudah penuh oleh air pipis atau kotoran lunak. Direkomendasikan bahwa popok diganti setiap 3-4 jam sekali. Moms tidak perlu menunggu popok penuh dengan pipis atau kotoran lunak. Popok juga bisa lembap dan perlu diganti jika bayi berkeringat.
Kenali tanda lapar
Mungkin Moms dan Dads merasa bahwa setiap bayi menangis adalah tanda ia lapar. Padahal, ada banyak arti dari tangisan bayi, dan bayi yang lapar tidak pasti selalu menangis atau rewel. Tanda lainnya adalah ia seperti mau memasukkan tangannya ke dalam mulut atau menggenggamkan tangan. Hal yang perlu diperhatikan:

Berikan ASI sesuai kemauan Si Kecil tanpa terpaku dengan jadwal tertentu. Namun, hindari menunggu bayi lapar baru kemudian menyusuinya. Biasanya bayi perlu menyusu setiap 2-3 jam sekali. Moms bisa memeriksa kebutuhan atau keinginan bayi tiap 2-3 jam sekali.
Umumnya bayi akan menyusu sekitar selama 5-30 menit. Bila ia menyusu di luar rentang waktu tersebut, coba evaluasi proses menyusui. Apakah bayi kesulitan menemukan puting atau menghisap?
Jika Moms terpisah dengan Si Kecil, lakukan pemerahan dan simpan ASI. Air Susu Ibu Perah (ASIP) bisa diberikan melalui sendok atau cangkir. Lalu, Moms bisa kembali memberikan susu secara langsung ketika bertemu dengan Si Kecil kembali. Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) lebih merekomendasikan memberikan ASI Perah dari sendok atau cangkir daripada botol susu, karena penggunaan botol susu bisa membuat bayi bingung puting. Serupa dengan menyusu di payudara, Moms bisa mendorong bayi untuk menggunakan lidahnya ketika menyusu menggunakan sendok dan cangkir. Berbeda dengan botol susu, bayi tidak perlu menggunakan lidah untuk menyusu, sehingga penggunaan botol susu bisa membuat bayi bingung puting nantinya.
Nah Moms dan Dads, ternyata tidak terlalu sulit kan merawat Si Kecil? Asal tahu cara-caranya. Seiring waktu, pastinya Moms dan Dads akan lebih terampil dalam mengasuh dan merawat bayi baru lahir.

Bayi 7 Bulan Sudah Bisa Lakukan Hal Ini Lho!

Di usianya yang sudah lewat setengah tahun, bayi biasanya sudah mulai bisa mengucapkan kata-kata yang sering didengarnya. Selain itu, banyak juga perkembangan bayi 7 bulan yang pastinya bisa membuat Moms bahagia dan senang.

Saat Si Kecil sudah berusia 7 bulan, saraf motoriknya sudah mulai bekerja dengan baik. Biasanya bayi akan mulai belajar merangkak dengan cara menyeimbangkannya melalui kedua tangan dan lututnya.

Dalam masa itu, pembentukan massa otot bayi berjalan lebih baik. Kemampuannya untuk berbicara dengan bahasanya sendiri juga mulai ditunjukkan. Itu mengapa, asupan nutrisi tidak dapat dikesampingkan saat bayi terus bertumbuh.

Nah berikut merupakan perkembangan bayi 7 bulan yang bisa Moms perhatikan
1. Gigi mulai tumbuh
Sejak bayi berusia https://merries.co.id/community-parenting/kesehatan/cara-tepat-mengatasi-ruam-popok-pada-bayi , proses tumbuh gigi sebenarnya sudah terjadi. Namun hal itu akan lebih kentara saat usianya masuk 7 bulan. Jika Moms perhatikan, Si Kecil akan selalu berusaha memasukkan tangan dan juga benda apa saja kedalam mulutnya. Hal itu dikarenakan gusinya mulai gatal karena giginya sedang dalam proses tumbuh.

Dalam proses itu, air liur bayi juga bisa lebih melimpah. Hal itu merupakan proses alamiah di mana tubuhnya mencoba beradaptasi akan adanya perubahan yang terjadi didalam mulutnya. Untuk meredam rasa gatal pada gusi, Moms bisa memberikan buah dingin yang sudah dilumatkan. Dengan begitu bayi bisa merasa lebih nyaman saat proses tumbuh giginya.

Selain itu, Moms juga bisa terus mengajaknya berkomunikasi dan berinteraksi lewat nyanyian dan obrolan. Dengan begitu, kognitif bayi juga menjadi semakin terangsang.

2. Sudah bisa diajak bermain interaktif
Perkembangan bayi 7 bulan yang tak kalah menariknya adalah, Si Kecil sudah bisa diajak untuk bermain secara interaktif. Biasanya Moms, dia akan mengetes otoritas Moms dengan menolak arahan dan perintah yang diberikan. Bayi akan sambil tertawa melakukannya, jadi semuanya akan terasa sangat menyenangkan. Biasanya dia akan mencoba melakukan hal yang justru dilarang oleh Moms.

Jika sudah begitu, Moms bisa menegurnya dengan lembut, katakan hal tersebut tidak boleh karena apa. Setelah itu, Moms bisa mengalihkan perhatiannya. Biarkan Si Kecil mulai mengenali berbagai intonasi bicara dari Moms. Intonasi mana yang berarti bermain, dan intonasi mana yang berarti menegur. Dalam masa perkembangan bayi 7 bulan, Si Kecil juga akan sangat terlihat ekspresif. Dia bisa merasa tidak nyaman saat berada di lingkungan yang asing atau jika Moms berada jauh darinya, sehingga mungkin terasa lebih rewel dari biasanya.

Moms bisa memberitahu bahwa Moms tidak pergi kemana-mana. Lalu berikan pelukan. Biasakan Si Kecil berada di lingkungan yang banyak orang. Dengan begitu, dia bisa menjadi mudah beradaptasi saat Moms harus pergi keluar rumah.

Hal yang menggemaskan lainnya adalah, Si Kecil sudah bisa meniru gerakan melambaikan tangan atau mengikuti ekspresi orang yang sering dilihatnya. Cara mengatasi ruam popok , Moms harus terus memberikan lingkungan yang baik untuk Si Kecil. Karena imitasi merupakan proses alamiah dia dalam menuju pertumbuhan yang sempurna.

Moms bisa memasukkan nilai-nilai kebaikan di saat seperti ini. Jadi bayi akan terus merekamnya hingga dia dewasa kelak. Benar adanya jika usia 0 sampai 2 tahun merupakan masa periode emas. Ia akan menjadi pribadi yang seperti apa saat dia mulai bermasyarakat atau mulai menapaki hidupnya dengan mandiri, ditentukan saat usia sekarang.

Mungkin terdengar sepele, namun apa yang ia pelajari dari usia kini akan terus terbawa hingga ia dewasa sebagai bentuk kebiasaan. Misalnya, tidak terbiasa membuang apapun di tangan ke sembarang tempat.

3. Mengobrol
Perkembangan bayi 7 bulan lainnya yang bisa diperhatikan adalah kemampuannya untuk berkomunikasi semakin terasah. Moms bisa terus mengajaknya bercanda ataupun berbicara tentang bagaimana makannya, bagaimana sayangnya Moms kepada Si Kecil. Bayi pada usia 7 bulan sudah mulai berceloteh dengan bahasanya. Seakan mengajak ngobrol, Moms bisa sambil mengajaknya bersenandung juga.

Gunakan juga isyarat tangan dan gerakan saat menyanyi. Jadi bayi bisa meniru gerakannya untuk meminta Moms menyanyikan lagu yang sama. Si Kecil juga sudah paham akan ekspresi wajah Moms sekalian. Jadi begitu Moms melarang ataupun khawatir, bayi dapat membacanya dan memilih untuk tidak melakukan hal tersebut. Bahasa bayi merupakan bibit dari kecerdasannya kelak. Moms sambil memberi makan atau sambil mengganti popoknya, bisa terus berkomunikasi untuk merangsang bahasanya.

Dengan begitu, Si Kecil bisa melihat dan memperhatikan mana bahasa yang benar sekaligus merekamnya di ingatan. Meskipun terlihat dan terdengar gemas, jangan latah untuk mengikuti bahasa bayi yang belum sempurna. Moms malahan harus memberikan bahasa yang benar dan jelas agar bayi bisa terus melatih kemampuannya berbahasa.

Bentuk komunikasi Moms dengan Si Kecil sebenarnya sudah dimulai jauh sebelum bayi mulai berceloteh. Sentuhan merupakan bentuk komunikasi paling awal yang terjadi antara ibu dan anak. Sehingga usahakan untuk menghabiskan waktu dengan Si Kecil ya Moms. Salah satu momen yang bisa Moms manfaatkan adalah saat mengganti popoknya.

Saat Moms mengganti popoknya, cara Moms membelai dengan lembut, bayi sudah bisa merasakan hal itu. Gunakan popok berkualitas agar bayi tetap nyaman. Popok Merries bisa menjadi pilihan Moms. Permukaan yang lembut dan sirkulasi udara yang baik membuat popok tetap kering dan sejuk. Kebiasaan membelai ini bisa membuat Si Kecil yang berusia 7 bulan lebih aktif dan komunikatif.

4. Motorik meningkat
Setelah puas meminum ASI eksklusif selama 6 bulan, lalu ditambah dengan makanan pendamping air susu ibu (MPASI) di usia tengah tahunnya, kemampuan motorik Si Kecil akan mulai diperlihatkan.

Dia sudah bisa memutar badan dan menegakkan punggung untuk duduk lebih lama. Selain itu, dia juga akan aktif merangkak. Meskipun ada banyak anak juga yang tidak membutuhkan proses merangkak dan langsung berjalan.

Jika sudah begitu, Moms harus memperhatikan kondisi lantai dan juga barang-barang yang ada di sekitarnya. Pindahkan barang tersebut untuk menciptakan ruang gerak yang lebih luas pada Si Kecil. Dalam pikirannya, dia seperti sedang menjelajah bagian yang tidak pernah dia lewati. Ya, karena biasanya berada di pelukan Moms, kala merangkak, dia merasa menjelajahinya sendiri.

Sehingga, bayi akan merasa jauh lebih senang dan bahagia ketika sudah memulai fase itu. Selain itu, kemampuan motoriknya yang lain juga perlu diasah Moms. Moms bisa mengajaknya bermain sambil bernyanyi. Gunakan gerakan sehingga dia bisa meniru dan ikut bernyanyi bersama.

Selain itu, perkembangan bayi 7 bulan juga sudah mulai menyukai suara benda yang ada di sekitarnya, Seperti suara galon air yang kosong, suara botol ketika dipukul ke lantai dan bentuk suara lainnya. Perlu diingat juga Moms, bayi memiliki ciri unik yang membedakan dia dengan bayi lainnya. Begitu pula dengan pertumbuhan dan perkembangannya.

Ada yang lebih kuat di celotehannya namun proses merangkaknya berjalan lebih lama dari seusianya atau sebaliknya. Itu merupakan hal yang wajar Moms. Jadi jangan khawatir ketika membandingkan anak Moms dengan anak yang lain ya. Misal ada perbedaan di perkembangannya, Moms tidak perlu bersedih. Karena pada saatnya nanti Si Kecil pasti siap untuk melakukan hal itu semua. Moms hanya perlu sabar dan terus mendukung asupan dan gizinya.

5 Peralatan MPASI Wajib Punya, Biar Gak Repot

https://merries.co.id/community-parenting/resep/pentingnya-mengatur-jadwal-menu-mpasi-bayi-6-bulan sudah mulai mendekati usia 6 bulan, biasanya Moms mulai sudah mulai mengumpulkan peralatan MPASI agar memudahkan Moms menyiapkan MPASI di rumah. Hal itu dimaksudkan agar Moms bisa semakin mudah membuat menu MPASI guna mendukung tumbuh kembang Si Kecil.

Ada yang bilang, ketika Si Kecil mulai diberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) adalah saat di mana kerepotan dimulai. Hal tersebut adalah pandangan yang tidak sepenuhnya benar, karena ini berarti Moms sudah bisa mulai berkreasi untuk memberikan asupan ke Si Kecil selain ASI. Biasanya, saat usianya sudah menginjak 6 bulan, Si Kecil mulai bisa menerima makanan lunak seperti bubur saring maupun tim saring.

Mungkin bagi new moms atau ibu baru, menyiapka MPASI bisa menjadi rutinitas baru yang mengambil banyak waktu Moms pada awalnya. Apalagi, bagi Moms yang juga berprofesi sebagai wanita karir, Moms harus semakin cermat membagi waktu sebagai istri, Moms, dan untuk diri Moms sendiri di samping bekerja. Moms bisa mulai mencari beberapa peralatan yang bisa membantu Moms menyiapkan MPASI untuk Si Kecil tiap harinya.

Dengan peralatan yang tepat, Moms bisa tetap mengejar karir sembari memastikan tumbuh kembang Si Kecil berjalan optimal melalui pemberian MPASI yang bernutrisi tinggi. Popok bayi baru lahir yang tepat juga dapat membuat Dads dengan mudah membantu Moms menyiapkan MPASI

Saat Si Kecil sudah berusia 3 bulan, kebanyakan dari Moms sudah mengumpulkan beberapa peralatan MPASI wajib punya. Beberapa di antaranya ada yang membelinya sendiri, ada juga yang sudah mendapatkannya sebagai hadiah kelahiran.

Nah berikut ini merupakan 5 peralatan MPASI wajib punya untuk Moms, ketika Si Kecil mulai diberikan makanan pendamping ASI.

1. Baby Food Maker

Baby food maker atau processor dapat membantu Moms agar tidak perlu repot untuk memarut ataupun menghaluskan makanan untuk Si Kecil. Selain itu, Moms juga bisa sekaligus menyaring makanan yang akan diberikan.

PIlihlah food maker yang tidak mengandung bahan berbahaya, sehingga kesehatan Si Kecil bisa tetap terjaga. Moms bisa melihat di bagian bawah maupun di boks informasi yang tersaji pada dus luarnya bertuliskan BPA free.

Cap BPA free memastikan peralatan yang Moms gunakan sudah bebas dari zat kimia yang bernama Bisphenol-A. Umumnya senyawa kimia itu banyak ditemukan pada produk yang berbahan dasar plastik polikarbonat. Senyawa BPA jika terkonsumsi, mengandung racun yang mampu meningkatkan risiko obesitas, gangguan otak dan juga penurunan imunitas tubuh. Sehingga pastikan produk plastik yang Moms miliki sudah memiliki cap/label BPA free.

Moms bisa membuat menu tim saring ataupun bubur saring menggunakan food maker. Ini menjadi alasan alat tersebut masuk dalam peralatan MPASI wajib punya ya Moms.

2. Food container

Moms juga harus memiliki food container untuk wadah menu MPASI Si Kecil. Dengan begitu, makanan yang diberikan bisa menjadi lebih awet dan praktis ketika akan memberikan MPASI.

Tentunya container tersebut harus dipastikan memiliki label BPA Free di bagian bawahnya. Alat itu masuk dalam peralatan MPASI wajib punya agar memudahkan Moms menata makanan untuk Si Kecil.

Puree buah dan juga tim saring bisa dimasukkan ke dalam wadah tersebut. Sebelum Moms bekerja, Moms bisa membuatnya terlebih dahulu dan langsung menyimpannya di lemari es sebagai menu makan siang atau malam Si Kecil.

Food container juga masuk dalam peralatan MPASI wajib punya supaya Moms tidak repot mengatur letak makanan di lemari pendingin. Daripada memiliki food container yang besar, lebih baik Moms memiliki wadah makanan yang kecil namun banyak, karena banyak menu MPASI yang tidak bisa dipanaskan berulang kali, sehingga akan lebih mudah bagi Moms untuk menyimpan tiap makanan dalam porsi sekali makan.

3. Slow cooker

Peralatan MPASI selanjutnya adalah peralatan MPASI yang wajib Moms punya, karena akan sangat membantu Moms untuk membuat makanan yang kaya nutrisi namun menghemat waktu. Bahan makanan yang akan diberikan ke Si Kecil bisa langsung dimasukkan ke dalam slow cooker.

Prinsip kerja slow cooker berbeda dengan peralatan memasak otomatis sejenis. Jika Moms memasak menggunakan peralatan masak otomatis pada umumnya seperti rice cooker, uap dari makanan yang sedang dimasak akan keluar ke atas. Sementara dengan slow cooker, uap dan juga bulir air yang mengandung nutrisi dan juga sari makanan yang dimasak akan terperangkap di dalamnya dan menyatu dengan makanan.

Sehingga, jika Moms ingin membuat kaldu bisa menggunakan slow cooker ini. Buat dalam jumlah yang banyak kemudian simpan di dalam food container. Namun sesuai dengan namanya, slow cooker,waktu memasaknya menjadi jauh lebih lama. Jadi Moms bisa mulai memasaknya sekitar 3 hingga 5 jam dari jam Si Kecil bangun untuk kemudian disajikan sebagai menu sarapan MPASI. Selain menunggu Si Kecil bangun, Moms juga bisa memasak di slow cooker sembi beristirahat tanpa takut MPASI gosong atau terlalu matang. Moms tidak perlu khawatir karena bisa mencari slow cooker yang sudah memiliki fitur timer otomatis. Sehingga, mesin akan berhenti memasak ketika makanan yang sedang di proses mencapai kematangan yang sempurna.

4. Peralatan makan khusus bayi

Peralatan MPASI wajib punya ini biasanya sudah disiapkan jauh-jauh hari ketika Si Kecil belum diizinkan menyantap MPASI. Peralatan ini juga lazim dijadikan hadiah persalinan. Gunakan peralatan makan yang tidak mudah pecah dan pastinya bebas dari BPA. Selain itu, Moms juga bisa memilih motif berwarna-warni. Jadi, ketika melihatnya, Si Kecil akan semangat untuk menyantap menu MPASI yang diberikan oleh Moms sekalian. Jangan juga lupa untuk mencari ukuran sendok makan yang sesuai dengan mulut Si Kecil.

Jangan terlalu besar ataupun terlalu kecil. Terpenting adalah cukup dan nyaman digunakan oleh Moms ataupun Dads. Sehingga aktivitas makan Si Kecil bisa tetap menyenangkan.

5. Baby Bib

Peralatan MPASI wajib punya lainnya adalah baby bib atau celemek bayi. Celemek ini akan sangat berguna untuk menjaga baju Si Kecil tetap bersih dan kering saat masa MPASI 6 bulan. Gerak Si Kecil biasanya tidak dapat ditebak arahnya, sehingga pemakaian celemek mampu mencegah pakaian Si Kecil cepat kotor. Belum lagi kalau Si Kecil mulai bermain dengan makanannya dengan menyemburkan makanannya ke luar mulut. Apalagi kini ada celemek bayi yang memiliki ceruk untuk mengumpulkan makanan yang berhamburan sehingga akan lebih memudahkan Moms.

Saat bayi sudah bisa menerima MPASI, biasanya postur tubuhnya juga mulai berubah. Mulai dari berat badan hingga tingginya biasanya juga mengalami perkembangan. Moms jangan sampai lupa untuk mengecek ukuran popok Si Kecil ya. Jangan biarkan Si Kecil bergerak tidak nyaman karena popoknya terlalu kecil atau ketat. Karena nantinya hal tersebut akan memengaruhi proses tumbuh kembangnya. Popok yang ketat juga akan terasa pengap hingga membuat Si Kecil tidak nyaman.

Ketika Si Kecil sudah mulai diberikan MPASI, Moms harus memperhatikan ukuran popok yang digunakan Si Kecil, agar ukuran popok tetap sesuai kebutuhan bayi. Salah satu tanda popok yang tidak pas adalah adanya tanda merah bekas popok di sepanjang karet pinggang dan selangkangan. Ganti ukuran popok menjadi lebih ukuran yang lebih besar jika tanda ini mulai muncul. Selain itu, cari popok dengan karet yang fleksibel agar bayi bisa lebih nyaman bergerak, karena di usianya yang 6 bulan ke atas, bayi sudah semakin ingin terus bergerak, apalagi saat diberikan makan. Pilih popok Merries dengan karet pinggang yang fleksibel agar memastikan kenyamanan Si Kecil.

Simak, 7 Faktor yang Memengaruhi Berat Badan Bayi

Ada banyak sebab yang memengaruhi tumbuh kembang bayi. Namun rata-rata, Moms sudah cemas saat melihat berat badan Si Kecil tidak bertambah. Padahal ada banyak faktor yang memengaruhi berat badan bayi. Diantaranya adalah aktivitas fisiknya yang meningkat dan masih banyak lagi hal lain yang harus Moms ketahui.

Berbicara tentang Si Kecil memang seakan tidak ada habisnya. Setiap momen perkembangannya sulit untuk dilewatkan begitu saja. Mulai dari perkembangan berat badannya hingga perkembangan gerakan dan juga kognitifnya.

Nah membincang berat badan bayi, banyak diantara Moms yang khawatir jika berat badan Si Kecil tidak juga bertambah. Padahal naiknya berat badan tidak melulu berhubungan dengan kondisi kesehatan si Kecil.

Ada banyak faktor yang memengaruhi berat badan bayi. Terpenting adalah asupan gizi dan nutrisi Si Kecil selalu terjaga, sehingga kesehatannya bisa terus dipertahankan.

Berat badan bayi ideal
Memang, ada berat ideal yang baiknya dicapai oleh Si Kecil. Mulai dari dia berusia 0 bulan hingga 2 tahun. Hal itu dijadikan tolok ukur untuk kecukupan gizi yang diterima Si Kecil. Jika berat badan berkurang, bisa jadi asupan gizinya masih kurang dari kebutuhan hariannya. Pun jika berat badan bayi berlebih, hal itu juga tidak baik, karena dapat memicu terjadinya obesitas.

Perkembangan berat badan bayi dapat mulai dijaga sejak masih dalam kandungan. Itu mengapa Moms yang tengah mengandung juga memiliki berat badan ideal yang harus dijaga. Tujuannya adalah agar saat lahir, bayi tidak dalam kondisi berat berlebih ataupun kurang berat badannya. Moms bisa melihat berat badan ideal berdasarkan usia dan jenis kelamin di sini.

Rata-rata pertumbuhan berat badan bayi idealnya bertambah 26% hingga 36% setiap bulannya. Hal itu sejalan dengan proses metabolisme tubuhnya. Meski begitu, setidaknya ada 7 faktor yang memengaruhi berat badan bayi.

1. Usia kelahiran
Saat Si Kecil lahir secara prematur, hal itu menjadi faktor yang memengaruhi berat badan bayi. Jangan terlalu dipikirkan Moms, karena seiring dengan banyaknya asupan gizi yang diterimanya, berat badan bayi secara perlahan akan bertambah.

Meskipun begitu, harus dihadapi juga bahwa bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu memiliki bobot yang lebih rendah dari bayi yang usia kelahirannya pas, 38 minggu hingga 48 minggu. Bayi yang lahir secara prematur biasanya memiliki berat badan dibawah 2,5 kg saat dilahirkan. Bila bayi lahir prematur, Moms bisa mengkonsultasikan kebutuhan gizi Si Kecil dengan dokter anak agar ada program yang tepat bagi Si Kecil.

2. Jenis kelamin
Faktor yang memengaruhi berat badan bayi lainnya adalah jenis kelamin Moms. Secara struktur tulang dan juga proses metabolismenya, bayi laki-laki memang cenderung lebih besar dibanding bayi perempuan. Jadi, jika Moms mengukur berat badan bayi Si Kecil yang berkelamin perempuan, lalu melihat berat badan sebayanya yang berkelamin laki-laki, hal itu tidak sepadan.

Moms bisa melihatnya dengan melihat berat badan bayi perempuan lainnya. Bila berat anak perempuan Moms berbeda, Moms tidak perlu sedih. Tetap semangat untuk memberikan makanan yang bergizi dan menciptakan kondisi yang menyenangkan, akan membuat berat badan bayi bertambah.

3. Riwayat Diabetes Moms
Moms yang memiliki riwayat gula darah, harus sering mengontrol kondisi kadar gula darahnya sewaktu hamil. Pasalnya hal tersebut juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi berat badan bayi. JIka tidak dikontrol dengan baik atau malah cenderung tinggi sewaktu hamil, maka bayi memiliki peluang lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan bobot yang berlebih.

Hal itu dikarenakan zat glukosa yang berada di aliran darah Moms, ikut masuk juga kedalam aliran darah Si Kecil. Jadi jika Moms memiliki riwayat diabetes, ada baiknya untuk terus melakukan kontrol darah dan menjaga pola makan agar berat badan bayi bisa ideal.

4. Jumlah bayi dalam janin
Faktor yang memengaruhi berat badan bayi lainnya adalah jumlah bayi yang ada di dalam kandungan. Moms yang memiliki bayi kembar umumnya berat badan Si Kecil akan berada di bawah rata-rata. Hal itu dikarenakan kecilnya ruang gerak dan juga asupan nutrisi yang harus dibagi dengan saudaranya yang berada di satu kandungan. Selain itu, memiliki bayi kembar juga memiliki potensi untuk melahirkan secara prematur. Namun hal itu semua bisa dicegah dengan nutrisi yang cukup untuk Ibu hamil dan juga banyaknya aktivitas fisik.

5. Kadar gizi
Perihal gizi, tentunya telah berpengaruh sejak Moms masih mengandung Si Kecil. Kecukupan gizi yang diterima oleh Moms yang sedang hamil, lalu pola makan dan jenis makanan yang dimakan, bisa menjadi faktor yang memengaruhi berat badan bayi.

Oleh karena itu, Moms yang sedang hamil harus memprioritaskan asupan gizi yang Moms peroleh. Rencanakan makanan yang Moms makan, agar asupan yang diterima Si Kecil sejak dikandungan telah terpenuhi dengan baik. Tujuannya adalah agar Moms bisa mendapatkan gizi yang berimbang sehingga diharapkan berat badan bayi dan juga kesehatannya bisa ideal juga. Sehingga, jangan khawatirkan dulu berat badan Moms yang naik ketika sedang mengandung ya.

5. Gaya hidup
Moms yang masih merokok ketika hamil, berpeluang membuat berat badan bayi berkurang 12 gram hingga 18 gram per hari per satu batang rokok. Jadi lebih baik, Moms menghindari kebiasaan tersebut. Tidak hanya secara aktif merokok, Moms harus perhatikan lingkungan Moms jika ada yang merokok. https://www.merries.co.id/community-parenting/umum/cara-tepat-memakaikan-popok-bayi-baru-lahir bisa menjadi perokok pasif jika ada suami atau kerabat yang tinggal di rumah yang sama merokok secara aktif. Moms yang menjadi perokok pasif karena lingkungan bisa lebih berbahaya bagi keadaan janin. Jadi mulailah hidup sehat, rajin berolahraga, makan makanan yang bergizi, dan jangan sungkan untuk meminta kerabat untuk tidak merokok di sekitar Moms. Hal ini akan membantu Si Kecil untuk tumbuh kembang bayi yang sempurna.

6. Bertambahnya berat badan ketika hamil
Saat sedang mengandung, Moms biasanya akan rutin diukur berat badannya setiap kontrol. Hal itu perlu dilakukan untuk menghitung berat badan bayi saat masih didalam kandungan. Karena semakin banyak penambahan berat Moms saat hamil, potensi Si Kecil untuk memiliki berat badan berlebih juga semakin besar.

Pasalnya jumlah kalori yang diserap oleh bayi juga bertambah. Jadi teruslah menjaga pola makan dan kecukupan nutrisinya saat hamil ya Moms. Sejatinya, kunci dari penambahan berat badan bayi adalah asupan nutrisi dan juga kesabaran Moms dalam memberikan kasih sayang yang cukup kepada Si Kecil. Karena dengan begitu, dengan segala upaya Moms pasti akan mencukupi kebutuhan gizinya, baik itu saat mengandung ataupun kala sudah melahirkan.

Kondisi Moms saat mengandung ternyata sangat memengaruhi berat badan bayi ya. Pastikan Moms mendapatkan nutrisi yang optimal selama hamil agar Si Kecil bisa tumbuh dengan ideal. https://merries.co.id/community-parenting/tumbuh-kembang/deteksi-masalah-tumbuh-kembang-bayi-sejak-dini ini yang menyebabkan konsultasi rutin ke dokter kandungan menjadi penting Moms lakukan.

Dengan banyaknya faktor yang memengaruhi berat badan bayi, tidak aneh jika tiap bayi memiliki berat badan yang berbeda-beda. Persebaran massa tubuh tiap bayi juga berbeda. Sehingga, Moms harus bisa memilih ukuran popok bayi yang sesuai dengan kebutuhannya agar Si Kecil bisa tetap merasa nyaman menggunakan popoknya. Popok yang tidak pas ukurannya bisa menyebabkan popok lebih mungkin bocor dan membuat bayi rewel karena ukuran terlalu ketat. Moms bisa mengikuti bagan pemilihan popok Merries berdasarkan berat badan di bawah sebagai rujukan menentukan ukuran popok yang tepat.